BAB VI
STYLE HALAMAN WEB DAN
CLIENT SIDE SCRIPTING
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis,
dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar,
dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Rekayasa Perangkat
Lunak pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Rekayasa Perangkat Lunak.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dala ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR
3.8 Memahami client side scripting
dalam pemrograman web
4.8 Mempresentasikan client side
scripting dalam pemrograman web
APERSEPSI
Mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan bahasa pemrograman. Pada umumnya, CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran borders. warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antarparagraf, spasi antarteks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya, Dalam hal ini, layout berkaitan dengan tata cara penataan elemen-elemen dalam sebuah halaman dengan benar. Dengan desain halaman web yang baik dan tepat akan membuat pengunjung (visitor) merasa nyaman dengan tampilan (layout) halaman web tersebut dan tetap dapat fokus pada isi (content).
MENGAMATI
Pelajarilah buku teks
maupun sumber lain tentang style halaman web dan client side scripting dengan
baik dan benar!
AYO PAHAMI
CLIENT SIDE SCRIPTING DALAM
PEMROGRAMAN WEB
Client
Side Scripting yang paling mudah adalah Cascading Style Sheet atau lebih sering
disebut dengan CSS sebagai salah satu dokumen website yang bertujuan untuk
mengatur gaya (style) tampilan website. CSS bukanlah sebuah bahasa pemrograman,
melainkan sebuah aturan untuk mengendalikan beberapa komponen pada web sehingga
akan lebih terstruktur, seragam, dan mudah dalam pengaturan saat pendesain
sebuah halaman web.
1.
Konsep
Client Side Programming
Jika dalam HTML dikenal ada tag-tag yang menyusun sebuah
dokumen HTML,dalam CSS juga dikenal dengan sebutan selector. CSS memiliki aturan
tersendiri dalam penulisan sintaks. Format penulisan dari CSS dapat dituliskan:
Selector { Property : value; }. Bagian-bagian utama dari sebuah CSS itu terdiri
atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Selector merupakan nama-nama yang
diberikan untuk style-style yang berbeda, baik itu style internal maupun
eksternal, bagian elemen HTML yang akan ditunjuk untuk mengatur style, dan
dapat berupa class dan ID
b. Property digunakan untuk mengatur CSS
dalam mengubah selector yang dipilih, mempunyai nilai yang disebut dengan
value, dan berada dalam tanda { }.
c. Value merupakan nilai dari property
CSS.
Secara mendasar cara kerja CSS
(Cascading Style Sheet) dimulai saat deklarasi style yang diinginkan dengan
menulis style (selector, id, dan class) yang secara otomatis style tersebut
akan bekerja pada dokumen HTML. Dengan mengatur selector, id, dan class, untuk
selanjutnya id dan class tersebut disesuaikan dan terapkan pada kode HTML.
Secara otomatis pula CSS itu akan bekerja pada file HTML. Perhatikan prosedur
yang menggunakan selector class dan selector ID sebagai berikut.
<html>
<head>
<title>Contoh selector kelas dan
ID</title>
<style type="text/css">
.kotak
{border: solid; padding: 5px;}
#jawa
{background-color: #ccff66; }
#inggris
{font-weight: bold; font-size: 1.2em;}
</style>
</head>
<body>
<div
id="Indonesia" class="kotak">Selamat Pagi
....!</div>
<div
id="Jawa">Sugeng Enjing</div>
<div
id="inggris" class="kotak">Good Morning
....!</div>
</body>
</html>
Berdasarkan letak style-nya,
penerapan CSS pada sebuah halaman web dapat dilakukan dalam beberapa
alternative sebagai berikut.
a. Inline Style Sheet
CSS
didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup
dengan menambahkan atribut style=”….” dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan
berlaku pada tag yang bersangkutan dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang
lain.
b. Embedded Style Sheet
CSS
didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ….</style> di atas
tag <body>, lebih tepatnya di dalam tag <head>. Dibagian body
terdapat penerapan CSS dengan cara memanggil nama class-nya.
c. External Style Sheet
CSS
didefinisikan secara terpisah pada file yang berbeda. Selanjutnya, file atau
halaman web yang ingin menerapkan style pada file CSS tinggal memanggil file
CSS tersebut. Cara ini umumnya digunakan pada satu aplikasi berbasis web
sehingga tampilan antar halaman akan terlihat konsisten. File yang berisi style
CSS disimpan dalam format *.css. Berikut ini bentuk penulisan file .css.
input.btn
{color: #fff;
background: #ffa20f;
font-family: "calibri", Times, serif;
font-size: 14px;
font-weight: bold;
width: auto;}
Listing kode diatas disimpan dengan
nama style.css dan selanjutnya akan
dipanggil pada file html seperti pada contoh berikut.
<html>
<head>
<title>Sistem informasi
SMK KORPRI MAJALENGKA</title>
<style
type="text/css"></style>
<link
rel="stylesheet" type="text/css"
href="style.css">
</head>
<body>
<table>
<tr>
<td>
<form>
<p><label
for="nama">Nama User</label>
<input
type="text" id="nama" />
</p>
<p><label
for="KTP">Kata Sandi</label>
<input
type="text" id="KTP" />
</p>
<p>
<input type="submit"
value="Login" class="btn">
</p>
</form>
</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
Jika listing kode di atas dijalankan,
akan menghasilkan tampilan sebagai berikut.
2.
Macam-Macam
Aplikasi Client Side Programming
Client side scripting sebagai salah satu jenis bahasa
pemrograman web yang proses pengolahannya dilakukan di Sisi client (komputer
pengguna). Proses pengolahannya dilakukan oleh web browser sebagai client-nya.
Di dalam web browser sudah terdapat library yang mampu menerjemahkan semua
perintah di halaman web yang menggunakan client side scripting. Library ini juga
disebut web engine yang dimiliki setiap web browser. Namun, web engine yang
berbeda-beda terkadang membuat tampilan layout web sering berbeda di setiap
browser. Contoh dari client side scripting ini, antara lain HTML, XHTML, CSS,
JavaScript, XML, dan JQUERY.
a. Javascript
Javascript diperkenalkan pertama kali oleh Brendan Eich pada
tahun 1995. Pada awalnya, bahasa ini dinamakan "LiveScript" yang
berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2. Bahasa
ini awalnya dikritik karena kurang aman, pengembangan yang buruburu, dan tidak
ada pesan kesalahan yang ditampilkan setiap kali membuat kesalahan saat
menyusun suatu program. Selanjutnya, terjadi kerja sama antara Netscape dan Sun
(pengembang bahasa pemrograman "Java") sehingga Netscape memberikan
nama "Javascript" kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 Desember
1995. Di saat yang bersamaan, Microsoft mencoba mengadaptasikan teknologi
mereka yang disebut "Jscript"
di browser Internet Explorer 3. Versi terakhir dari bahasa ini adalah versi 1.8.5 yang dirilis
tanggal 22 Maret 2011. Pada akhimya, distandarkan dengan nama ECMAScript oleh
Netscape melalui Organisasi Internasional ECMA. Standar ini dipublikasikan
pertama kali pada bulan Juni 1997 dengan nama dokumen spesifikasi ECMA-262.
Melalui publikasi tersebut, semua implementasi Javascript pada tiap browser
memiliki standar penerapan (pengodean) yang sama. Setiap browser memiliki
implementasi sendiri-sendiri untuk ECMAScript. Internet Explorer dengan
Jscript, Opera dengan ECMAScript, scrta Mozilla Firefox, Google Chrome, dan
Safari dengan nama Javascript.
Bahasa pemrograman Javascript memberikan kemampuan tambahan
terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan eksekusi perintah di Sisi user, yang
artinya di Sisi browser bukan di Sisi server web. Javascript adalah bahasa yang
berbentuk kumpulan skrip yang berjalan pada suatu dokumen HTML. Sepanjang
sejarah internet, Javascript adalah bahasa skrip per-tama untuk web. Javascript
termasuk jenis "case sensitive", artinya membedakan penamaan variabel
dan fungsi menggunakan hut-uf besar dan huruf kecil, misalnya variabel dengan
nama TEST berbeda dengan variabel dengan nama test. Setiap instruksi dapat
diakhiri dengan karakter titik koma (;). Javascript bergantung pada browser
(navigator) yang memanggil dan menampilkan halaman web yang tidak hanya berisi
HTML, tetapi juga dapat berisi skrip-skrip Javascript. Javascript juga tidak
memerlukan penerjemah khusus untuk menjalankannya karena sudah disediakan
sendiri oleh browser yang digunakan. Lain halnya dengan bahasa "Java"
yang memerlukan penerjemah khusus untuk menjalankannya di Sisi klien.
b. VBScript
VBScript (Visual Basic Script) sebagai bahasa pemrograman
yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation pada tahun 1996. Perintahperintah
pada VBScript pada dasarnya sama dengan perintah Visual Basic. Hanya saja,
untuk VBScript mengandalkan sebuah Notepad dan dapat dibuka dengan Internet
Explorer. Dalam penulisan program VBScript, script yang akan dituliskan selalu
diawali <script language="VBScript"> ..... </script>.
Jika ingin menuliskan sesuatu, tambahkan di tengah-tengah.
3.
Struktur
Program Client Side
Cara kerja Client Side Scripting adalah client/user melakukan
request untuk mengakses sebuah dokumen web melalui web browser yang ada di
komputer. Request tersebut akan dicari di web server di mana dokumen tersebut
disimpan. Lokasi web server bisa berupa internet atau di komputer (localhost).
Secara logika, pencarian dengan cara memanggil domain/url dari web server
tersebut. Jika web server tempat dokumen tersebut tersimpan sudah ditemukan,
web server akan melakukan pengecekan terhadap dokumen web yang di-request oleh
user. Jika di dalamnya berisi Client Side Scripting, web server tidak akan
melakukan pemrosesan apa pun terhadap dokumen tersebut, tetapi langsung dikembalikan
ke client dalam format HTML untuk selanjutnya di proses disisi client (web browser).
Komponen yang berfungsi me-nerjemahkannya adalah komponen script interpreter
(web engine) dengan hasil pemrosesan dokumen berbentuk halaman web dalam format
HTML. Selanjutnya, halaman web yang telah selesai diproses akan dikembalikan ke
client dalam format halaman HTML yang dapat dilihat di halaman utama web
browser.
a. Menuliskan Kode Javascript
Beberapa
cara untuk menuliskan kode Javascript di dalam halaman HTML, yaitu menggunakan
tag <script>, menggunakan file eksternal, dan melalui event tertentu.
1) Menggunakan tag <SCRIPT>
Kode
javascript dalam HTML dituliskan dengan menggunakan tag <script> dengan
format sebagai berikut.
<script
language="javascript”>
………
………
<script>
Atribut
language di dalam tag <SCRIPT> menunjukkan jenis bahasa yang digunakan
dan versinya, misalnya "Javascript", "Javascript1.1 Javascript1.2"
untuk bahasa Javascript. Jika ingin menggunakan beberapa versi Javascript di
dalam satu halaman HTML, hanya perlu meletakkan kode-kode Javascript tersebut
(berdasarkan versinya) ke dalam beberapa tag <SCRIPT> dengan mencantumkan
versi Javascript-nya.
2) Menggunakan file eksternal
Menuliskan
kode program Javascript dalam suatu file teks dan kemudian file teks yang berisi
kode Javascript dipanggil dari dalam dokumen HTML. Berikut ini kode yang
disisipkan dalam dokumen HTML.
<script language="javascript"
src="lokasi/file.js"></script>
Lokasi dan nama file .js berisi kode
Javascript. Jika perintah tambahan SRC tidak disertakan, tag Script akan
mencari kode yang terletak di dalam tag
Script.
3) Melalui event tertentu
Event
adalah sebutan dari satu aksi yang dilakukan oleh user, misalnya klik tombol
mouse. Kodenya dapat ditulis sebagai berikut.
<tag eventHandler="kode Javascript yang akan
dimasukan">
b. Dokumentasi Program
Dokumentasi pengembangan berguna sebagai pengingat pada
bagian-bagian khusus di dalam skrip tersebut. Jika akan mengubah sesuatu di
dalamnya, mungkin beberapa bulan kemudian sudah tidak ingat lagi dengan detail
dan alur dari skrip tersebut. Sementara itu, orang yang tidak tahu program
dapat mengerti dengan cara membaca petunjuk-petunjuk yang dibuat melalui
komentar-komentar. Penulisan komentar di Javascript bisa menggunakan cara yang
sama dengan aturan yang ada di bahasa C/C++ ataupun Java.
4.
Penyisipan
Script Client Side dalam HTML
Dengan
menambahkan atau menyisipkan Javascript pada sebuah halaman HTML, halaman bisa
menjadi lebih dinamis dan interaktif. Berikut ini beberapa perintah yang
digunakan untuk penyisipan Javascript dalam HTML.

a. Tag <script>
Tag
<script> digunakan untuk mendefinisikan sebuah client side script. Tag
jenis ini berisi kumpulan script dalam tag itu sendiri, atau bisa mengimpor
script dari file lain, dengan menamahkan atribut src.
b. Tag <noscript>
Tag
<noscript> digunakan untuk alternatif jika Javascript yang dibuat tidak
bisa ditampilkan, misalnya karena browser yang digunakan tidak mendukung.
MENGEKSPLORASI
Buatlah sebuah
kelompok kemudian kumpulkan informasi client side scripting dalam pemrograman web terutama tentang
penerapan CSS pada sebuah halaman web!
Assessmen !
Klik Link Berikut Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for visiting Edu High School. This comment is an Auto Answer from our system please wait if your comment needs to be replied to urgently.
Greetings from us Edu High School.